Pandemi, Indonesia Tetap Mampu Datangkan Investasi Bangun Restoran dan Hotel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memastikan investasi masih tetap mengalir ke sektor pariwisata . Sejumlah investor dari luar negeri masih tertarik untuk menempatkan dana di Indonesia meskipun sektor pariwisata belum pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Menparekraf Sandi memaparkan, pada triwulan pertama 2021, sektor pariwisata mendapatkan investasi mencapai USD500 juta. Tepatnya yakni sebesar USD483,85 juta atau setara Rp6,9 triliun. Dana tersebut terdiri dari penanaman modal asing dan modal dalam negeri.
"Believed or not, dalam keadaan seperti ini orang masih invest bangun hotel. Ini membuat saya sangat cukup confidence bahwa kita menerapkan strategi yang tepat dalam penanganan Covid-19," kata Sandi dalam keterangan persnya, Selasa (21/9/2021).
Menurut Sandi, mengalirnya investasi ke dalam negeri khususnya di sektor pariwisata ini, seiring dengan diangkatnya Presiden Jokowi sebagai Leaders of World Tourism.
Baca juga: Syarat Pendakian Gunung Arjuno Welirang yang Buka Lagi 19 September 2021
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, sejumlah negara maju masuk dalam daftar investor di sektor pariwisata. Mereka tertarik untuk membangun hotel, restoran, hingga akomodasi jangka pendek lainnya.
"Ini patut kita syukuri dan negara asal investasi Singapura, Korea Selatan, dan Belanda. Jenis usahanya untuk PMA hotel berbintang, restoran, penyediaan makanan keliling, dan akomodasi jangka pendek lainnya," ujar Sandi.
Adapun tiga daerah yang menjadi tujuan investasi tersebut yakni DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, serta Bali. Atas dasar itu, setelah terbentuknya kerja sama dengan Kadin, Sandi meminta para pelaku usaha agar bersiap-siap dalam membantu merealisasikan investasi tersebut.
Baca juga: Heboh Ivan Gunawan Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Faktanya
"Jadi buat teman-teman Kadin siap-siap akan ada arus pantul yang sangat kencang dari wisata yang selama ini belum berjalan," pungkasnya.
Lihat Juga: Next Hotel Yogyakarta Tawarkan Paket Pernikahan Lengkap, Lokasi Impian dan Fasilitas Mewah
Menparekraf Sandi memaparkan, pada triwulan pertama 2021, sektor pariwisata mendapatkan investasi mencapai USD500 juta. Tepatnya yakni sebesar USD483,85 juta atau setara Rp6,9 triliun. Dana tersebut terdiri dari penanaman modal asing dan modal dalam negeri.
"Believed or not, dalam keadaan seperti ini orang masih invest bangun hotel. Ini membuat saya sangat cukup confidence bahwa kita menerapkan strategi yang tepat dalam penanganan Covid-19," kata Sandi dalam keterangan persnya, Selasa (21/9/2021).
Menurut Sandi, mengalirnya investasi ke dalam negeri khususnya di sektor pariwisata ini, seiring dengan diangkatnya Presiden Jokowi sebagai Leaders of World Tourism.
Baca juga: Syarat Pendakian Gunung Arjuno Welirang yang Buka Lagi 19 September 2021
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, sejumlah negara maju masuk dalam daftar investor di sektor pariwisata. Mereka tertarik untuk membangun hotel, restoran, hingga akomodasi jangka pendek lainnya.
"Ini patut kita syukuri dan negara asal investasi Singapura, Korea Selatan, dan Belanda. Jenis usahanya untuk PMA hotel berbintang, restoran, penyediaan makanan keliling, dan akomodasi jangka pendek lainnya," ujar Sandi.
Adapun tiga daerah yang menjadi tujuan investasi tersebut yakni DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, serta Bali. Atas dasar itu, setelah terbentuknya kerja sama dengan Kadin, Sandi meminta para pelaku usaha agar bersiap-siap dalam membantu merealisasikan investasi tersebut.
Baca juga: Heboh Ivan Gunawan Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Faktanya
"Jadi buat teman-teman Kadin siap-siap akan ada arus pantul yang sangat kencang dari wisata yang selama ini belum berjalan," pungkasnya.
Lihat Juga: Next Hotel Yogyakarta Tawarkan Paket Pernikahan Lengkap, Lokasi Impian dan Fasilitas Mewah
(nug)